Pembuat HP Layar Lipat Pertama Resmi Bangkrut, Ini Alasannya
Pembuat HP Layar – Royole Technologies, perusahaan yang dikenal sebagai produsen ponsel layar lipat pertama di dunia, resmi dinyatakan bangkrut. Meski pernah menjadi pelopor dalam teknologi display foldable, kondisi keuangan Royole terus memburuk hingga tak mampu bertahan.
Kondisi Keuangan Memburuk
Menurut laporan dari IT Home, Finance Sina, dan East Money, Pengadilan Kota Shenzhen, China, menemukan bahwa:
- Royole tidak dapat membayar utang tepat waktu.
- Aset perusahaan tidak mencukupi untuk menutupi seluruh utang yang dimiliki.
Setelah menyelidiki aset dan tanggung jawab perusahaan, pengadilan akhirnya memutuskan bahwa Royole secara resmi dinyatakan bangkrut pada 18 November 2024.
Dari Pelopor hingga Tutup
Royole pernah mencatat sejarah sebagai inovator pertama dalam teknologi layar lipat, namun berbagai tantangan, termasuk tekanan keuangan, persaingan pasar yang ketat, dan pengelolaan bisnis, menyebabkan perusahaan ini harus menyerah.
Bangkrutnya Royole menjadi pengingat bahwa inovasi teknologi saja tidak cukup untuk menjamin keberlangsungan perusahaan tanpa strategi bisnis yang kuat dan pengelolaan keuangan yang tepat.
Royole Technologies: Sinyal Kebangkrutan yang Sudah Tercium Sejak Lama
Kabar tentang kesulitan finansial yang dialami Royole Technologies sebenarnya sudah terdengar sejak pertengahan tahun 2024. Pada bulan Juni 2024, desas-desus kebangkrutan mulai mencuat setelah Pengadilan Kota Shenzhen menerima kasus likuidasi kebangkrutan yang diajukan untuk Royole dan dua anak perusahaannya pada 15 Mei 2024.
Anak Perusahaan Ikut Terdampak
Dua anak perusahaan Royole yang juga terlibat dalam kasus likuidasi tersebut adalah:
- Royole Display Technology
- Royole Electronic Technology
Kedua entitas ini memiliki peran penting dalam operasional Royole sebagai produsen teknologi layar lipat. Namun, kondisi keuangan grup induk yang memburuk ikut menyeret anak perusahaan mereka ke jalur kebangkrutan, seperti dilaporkan oleh DigiTimes pada Kamis (21/11/2024).
Dengan proses likuidasi yang dimulai sejak awal tahun, kebangkrutan resmi Royole pada November 2024 menjadi akhir dari perjalanan perusahaan yang pernah menjadi pelopor di dunia teknologi layar lipat.
Royole Technologies: Pionir Teknologi Layar Lipat
Didirikan pada tahun 2012 oleh Bill Liu, Royole Technologies adalah perusahaan asal China yang menjadi pelopor dalam pengembangan teknologi layar fleksibel. Perusahaan ini mendapatkan sorotan global setelah meluncurkan ponsel layar lipat komersial pertama di dunia pada tahun 2018.
Royole FlexPai: Ponsel Layar Lipat Pertama di Dunia
Ponsel layar lipat Royole, bernama FlexPai, mulai dijual ke publik pada tahun 2019. Berikut spesifikasinya:
- Layar AMOLED 7,8 inci dengan resolusi 1440p dan rasio 4:3.
- Desain unik dengan satu layar besar di sisi luar.
- Bezel tebal di salah satu sisi untuk menempatkan kamera depan dan sensor lainnya.
Meski berbeda dengan desain ponsel layar lipat modern saat ini, FlexPai menjadi tonggak penting dalam sejarah teknologi layar fleksibel.
Inovasi Lain Royole
Selain FlexPai, Royole juga dikenal melalui sejumlah inovasi lain, seperti:
- Layar fleksibel berwarna tertipis di dunia.
- Dasbor mobil melengkung pertama di dunia berbasis elektronik fleksibel.
- Papan tulis pintar berbasis sensor fleksibel.
Sebagai pionir dalam layar fleksibel, Royole membuka jalan bagi perkembangan teknologi layar lipat yang kini menjadi tren di industri smartphone. Namun, meskipun memiliki sejarah inovasi yang mengesankan, perjalanan bisnis Royole berakhir dengan tantangan keuangan yang tak teratasi.
Royole Technologies: Dari Kolaborasi Louis Vuitton hingga Kejatuhan di Pasar
Pada tahun 2019, Royole Technologies menunjukkan kemampuan inovatifnya dengan bekerja sama bersama desainer ternama Louis Vuitton. Kolaborasi ini melahirkan tas tangan yang dilengkapi layar fleksibel, sebuah terobosan yang memperlihatkan potensi besar teknologi layar Royole dalam dunia mode dan gaya hidup.
Prestasi dan Valuasi yang Impresif
Pada tahun 2020, Royole meraih prestasi gemilang dengan menduduki peringkat 12 dalam daftar China New Economy Unicorn 200. Perusahaan ini memiliki valuasi yang mengesankan, mencapai USD 6 miliar, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu inovator utama dalam teknologi layar fleksibel.
Kesulitan Menembus Pasar Foldable
Namun, meskipun menjadi pionir ponsel layar lipat, Royole kesulitan bersaing di pasar yang semakin ramai. Produk mereka, termasuk Royole FlexPai, gagal mendapatkan popularitas yang setara dengan perangkat foldable buatan vendor mainstream seperti Samsung dan Huawei, yang berhasil mendominasi pasar dengan fitur lebih canggih dan branding yang kuat.
Kisah Royole menjadi pengingat bahwa inovasi saja tidak cukup untuk menjamin kesuksesan. Keberlanjutan bisnis juga memerlukan strategi pemasaran yang kuat, kemampuan untuk menghadapi persaingan, serta manajemen keuangan yang solid.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.