Hasil Lobi Prabowo ke PM India: Impor Beras RI Jadi Sorotan
5 mins read

Hasil Lobi Prabowo ke PM India: Impor Beras RI Jadi Sorotan

Hasil Lobi Prabowo – Menteri Perdagangan, Budi Santoso, memberikan penjelasan terkait hasil pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengenai impor beras. Meski pertemuan telah berlangsung, Budi menyebut bahwa belum ada kesepakatan yang tercapai antara kedua negara terkait rencana impor beras tersebut.

Menurut Budi, Indonesia saat ini tengah fokus mengejar kesepakatan melalui mekanisme government to government (G2G) dengan India. Ia menjelaskan bahwa meskipun hubungan bisnis-to-bisnis (B2B) antara pihak swasta kedua negara telah berjalan lancar, pendekatan antar pemerintah masih dalam tahap proses.

“Sekarang lagi proses G2G karena kalau India business to business (B2B)-nya sudah oke,” jelas Budi usai menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (20/11).

Pendekatan G2G dinilai penting untuk memastikan keberlanjutan dan keandalan suplai beras bagi kebutuhan Indonesia. Dengan berjalannya proses ini, pemerintah berharap dapat mengamankan pasokan beras yang cukup untuk menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan di Tanah Air.

Selanjutnya, Indonesia akan terus melanjutkan pembicaraan dengan India untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Namun, hingga saat ini, belum ada keputusan final yang diumumkan terkait kelanjutan impor beras dari India.

Pemerintah Kejar Impor Beras 1 Juta Ton dari India

Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong percepatan proses impor beras dari India melalui mekanisme government to government (G2G). Pendekatan ini dinilai lebih efisien dibandingkan business to business (B2B), terutama untuk mempercepat pengadaan beras yang dibutuhkan oleh Indonesia.

“Tapi kita minta kalau bisa G2G biar lebih cepat proses pengadaan (impor beras),” tegas Budi.

Target Impor Beras 2024

Budi mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan impor sebanyak 1 juta ton beras dari India sebagai bagian dari kuota total 3,6 juta ton beras yang telah ditetapkan untuk sepanjang tahun 2024. Upaya ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di dalam negeri, terutama dalam menghadapi potensi tantangan produksi lokal.

Kapan Beras Akan Masuk?

Meski pembicaraan dengan pihak India terus diupayakan, Budi belum bisa memastikan kapan beras impor tersebut akan tiba di Indonesia. Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen agar impor beras dari India bisa terealisasi sebelum akhir tahun 2024.

“Diusahakan (impor beras masuk) tahun ini. Makanya kita kejar G2G-nya biar cepat,” ujar Budi.

Percepatan impor beras ini menjadi langkah penting untuk mengantisipasi kebutuhan domestik yang terus meningkat, sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional dalam menghadapi tantangan global. Pemerintah berharap kesepakatan G2G dengan India dapat segera tercapai agar pengadaan beras dapat berjalan lancar.

Target Impor Beras: 1 Juta Ton dari India

Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk merealisasikan rencana impor beras sebanyak 1 juta ton dari India. Jumlah ini merupakan bagian dari total kuota impor sebesar 3,6 juta ton yang telah ditetapkan untuk tahun 2024.

Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menekankan pentingnya percepatan pengadaan beras melalui kerja sama government to government (G2G) dengan India. Pendekatan ini dianggap lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan domestik dengan segera.

“Diusahakan (impor beras masuk) tahun ini. Makanya kita kejar G2G-nya biar cepat,” ujar Budi.

Kapan Beras Impor Akan Tiba?

Meskipun target impor ini dikejar agar dapat terealisasi pada tahun 2024, Budi mengakui bahwa hingga saat ini belum ada kepastian mengenai waktu kedatangan beras dari India. Namun, pemerintah menegaskan bahwa upaya negosiasi terus dilakukan agar beras impor tersebut dapat masuk ke Indonesia sebelum tahun ini berakhir.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk memastikan stabilitas pasokan beras nasional, terutama dalam menghadapi kebutuhan masyarakat dan kemungkinan ketidakstabilan produksi dalam negeri.

Rencana Cadangan Jika Impor Beras dari India Gagal

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan rencana alternatif jika India tidak dapat memenuhi pasokan beras yang direncanakan. Menteri Perdagangan, Budi Santoso, mengungkapkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk menentukan sumber alternatif impor beras dari negara lain.

“Kami terbuka dengan negara lain yang bersedia memasok beras, asalkan harga yang ditawarkan sesuai,” ujar Budi.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketahanan pangan nasional tetap terjaga meskipun negosiasi impor beras dengan India menemui kendala.

Pertemuan Presiden Prabowo dengan PM Modi

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, di sela-sela KTT G20 di Brasil. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya meningkatkan kerja sama perdagangan antara kedua negara, termasuk di sektor pangan.

“Kami berharap dapat menyelesaikan kesepakatan impor beras dari India,” kata Prabowo dalam pernyataan yang dirilis oleh situs resmi Kepresidenan.

Komitmen Pemerintah untuk Ketahanan Pangan

Dengan terus menjajaki peluang impor dari berbagai negara, pemerintah menunjukkan komitmen untuk menjaga pasokan beras yang cukup bagi masyarakat. Langkah antisipasi ini penting untuk menghindari kelangkaan pangan, sekaligus memastikan stabilitas harga beras di pasar domestik.

Kesepakatan dengan India masih menjadi prioritas, tetapi pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk menggandeng negara lain demi memenuhi kebutuhan beras nasional.

 

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *