
Rumah Subsidi FLPP Mencapai 196400 Unit hingga Awal Oktober 2025
Program subsidai rumah melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai keberhasilan yang signifikan dengan realisasi lebih dari 196.400 unit. Ini merupakan langkah penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal yang layak dan terjangkau, terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah.
Keberhasilan ini disampaikan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait. Ia menjelaskan bahwa program ini bukan hanya sekadar membangun rumah, tetapi juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah melalui peningkatan akses terhadap hunian.
“Presentasi kita hari ini menunjukkan angka realisasi FLPP mencapai 196.400 unit,” papar Ara, sapaan akrabnya. Ia menambahkan bahwa total unit rumah subsidi yang telah dibangun dan siap untuk dihuni mencapai 240.265 unit.
Peran Penting Program Rumah Subsidi dalam Pengurangan Backlog Perumahan
Program ini memiliki tujuan utama untuk mengurangi defisit perumahan dengan menyediakan rumah subsidi dengan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hanya lima persen. Dengan rendahnya suku bunga ini, akses masyarakat berpenghasilan rendah menjadi lebih terbuka untuk memiliki rumah sendiri.
Walaupun banyak unit rumah yang sudah siap dihuni, masih ada tahap selanjutnya yang harus dilalui, yaitu menyelesaikan proses perizinan kredit. Ara melaporkan bahwa dari 240.265 unit, ada sejumlah unit yang masih menunggu proses akad kredit.
Lebih lanjut, Ara menjelaskan bahwa keberadaan rumah subsidi ini diharapkan tidak hanya menciptakan hunian yang layak, tetapi juga dapat merangsang perekonomian masyarakat di sekitarnya. Dengan adanya proyek-proyek pembangunan ini, diharapkan masyarakat lokal dapat merasakan dampak positifnya.
Kebutuhan Kuota Tambahan untuk Masyarakat di Sumatera Utara
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyatakan bahwa kuota KPR FLPP di wilayahnya telah ditetapkan untuk 15.000 unit rumah subsidi. Ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah dan aparatur sipil negara (ASN) dapat memiliki akses ke hunian yang terjangkau.
Dalam laporan terbarunya, Bobby menyebutkan bahwa dari total tersebut, 8.161 unit sudah berhasil dibangun. Program ini bertujuan memberikan kontribusi pada Program 3 Juta Rumah, yang berfokus pada pembangunan rumah subsidi bagi masyarakat dan ASN, termasuk anggota TNI/Polri.
Dengan adanya komitmen dari pihak pemerintah untuk meningkatkan kuota, diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat dari program ini. Ara juga menekankan pentingnya respons positif dari pemangku kepentingan untuk mempercepat akses kepada rumah subsidi.
Manfaat Ekonomi dari Program Rumah Subsidi
Pembangunan rumah subsidi melalui program FLPP tidak hanya berdampak pada sektor perumahan, tetapi juga memiliki efek multiplier pada perekonomian daerah. Setiap proyek pembangunan rumah menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, yang kemudian membantu meningkatkan pendapatan mereka.
Dengan terbukanya lapangan kerja, diharapkan daya beli masyarakat juga meningkat. Ini penting untuk menciptakan siklus ekonomi yang berkelanjutan. Ara mengingatkan, “Ketika rumah dibangun, bukan hanya fisik bangunan yang dihasilkan, tetapi juga kehidupan yang lebih baik bagi banyak orang.”
Seluruh proses ini diharapkan dapat memfasilitasi kontribusi lebih besar untuk pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional. Ara juga mendorong pemerintah daerah untuk terus mengawasi pelaksanaan program agar berjalan sesuai rencana.