Harga Terbaru BBM per 1 Oktober 2025, Tiga Produk Mengalami Kenaikan
3 mins read

Harga Terbaru BBM per 1 Oktober 2025, Tiga Produk Mengalami Kenaikan

Pemberian harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi perhatian utama masyarakat saat ini. Banyak faktor yang memengaruhi harga tersebut, mulai dari kebijakan pemerintah hingga fluktuasi harga minyak global.

Di Indonesia, harga BBM pun bervariasi antar daerah. Untuk memahami lebih dalam, mari kita telusuri berbagai jenis BBM dan harga terkininya berdasarkan wilayah.

Harga BBM di Sumatera dan Sejumlah Daerah Lain

Di Sumatera Utara dan sekitarnya, harga Pertalite tercatat Rp 10.000 per liter. Sementara itu, harga Pertamax berada di kisaran Rp 12.500, dengan Pertamax Turbo sedikit lebih mahal, yaitu Rp 13.400 per liter.

Wilayah seperti Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung juga mengikuti harga yang sama. Dalam hal ini, biosolar subsidi dijual dengan harga Rp 6.800 per liter, menawarkan alternatif bagi para pengguna kendaraan diesel.

Selain itu, Dexlite dan Pertamina Dex menjadi pilihan bagi mereka yang mencari kualitas lebih tinggi, dengan harga masing-masing Rp 14.000 dan Rp 14.300 per liter. Harga-harga ini mencerminkan keadaan pasar lokal yang cukup stabil.

Daerah Banten dan Pulau Jawa

Pergeseran harga BBM juga terlihat di Banten, DKI Jakarta, dan sekitarnya. Di sini, Pertalite masih dipatok seharga Rp 10.000 per liter, sementara Pertamax dijual Rp 12.200 per liter.

Pertamax Green yang menawarkan RON lebih tinggi terjual pada Rp 13.000 per liter. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen di daerah ini mulai tertarik pada produk yang lebih ramah lingkungan.

Dengan harga biosolar subsidi yang tetap rendah di Rp 6.800 per liter, pilihan untuk kendaraan diesel masih sangat terjangkau. Namun, harga Dexlite yang mencapai Rp 13.700 menunjukkan adanya permintaan untuk jenis bahan bakar berkualitas tinggi.

SITUASI DI PULAU BALI DAN NUSA TENGGARA

Bali, NTB, dan NTT juga memiliki harga BBM yang beragam, dengan Pertalite tetap dijual pada Rp 10.000 per liter. Pertamax di wilayah ini juga berada di kisaran Rp 12.200.

Pertamax Turbo hadir dengan harga Rp 13.100 per liter, menunjukkan preferensi konsumen yang lebih mengutamakan performa. Selain itu, biosolar subsidi tetap terjangkau di Rp 6.800 per liter, yang memberikan pilihan bagi kendaraan diesel.

Penting untuk dicatat bahwa di NTT, ada biosolar non-subsidi dengan harga Rp 13.600 per liter, mencerminkan kebutuhan khusus di daerah tersebut. Hal ini menunjukkan upaya untuk menyediakan variasi bagi konsumen setempat.

KALIMANTAN: TANTANGAN DAN HARGA BBM

Kalimantan, yang terdiri dari beberapa provinsi, juga memiliki situasi yang menarik seputar harga BBM. Di Kalimantan Barat, Tengah, Timur, dan Utara, harga Pertalite berada pada Rp 10.000 per liter, sama seperti di daerah lainnya.

Pertamax dijual pada Rp 12.500, dan Pertamax Turbo pada Rp 13.400 per liter. Meskipun harga di Kalimantan tidak jauh berbeda, tantangan untuk distribusi bahan bakar di daerah terpencil seringkali menjadi masalah tersendiri.

Biosolar subsidi tetap menjadi pilihan yang baik dengan harga Rp 6.800, menunjukkan dukungan bagi sektor transportasi di daerah yang lebih sulit dijangkau. Dexlite pun seharga Rp 14.000, sedangkan Pertamina Dex mencapai Rp 14.300.

Kebijakan pemerintah dalam menetapkan harga BBM sangat memengaruhi ekonomi masyarakat. Ketika harga minyak global berfluktuasi, harga di dalam negeri pun akan berdampak. Untuk itu, pemantauan yang berkala sangat penting bagi setiap konsumen.

Pemahaman mengenai harga BBM dan jenis-jenisnya adalah langkah penting agar masyarakat dapat memilih berdasarkan kebutuhan. Melalui informasi ini, diharapkan konsumen lebih paham dalam memilih BBM yang tepat bagi kendaraan mereka.

Dengan begitu, penyediaan informasi dan transparansi harga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan yang ada. Mari kita ikuti perkembangan selanjutnya mengenai harga BBM di Indonesia.