Zulhas Optimistis: Indonesia Bebas Impor Beras Tahun Depan
Zulhas Optimistis – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), optimistis bahwa Indonesia mungkin tidak perlu mengimpor beras pada tahun mendatang. Dalam jumpa pers yang berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/11), Zulhas menjelaskan bahwa perhitungan mengenai cadangan beras nasional telah dibahas secara mendalam dalam rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto.
Zulhas menyebutkan bahwa stok beras yang tersedia saat ini cukup menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada tahun depan. “Syukur-syukur Pak Mentan ini kerja keras luar biasa, syukur-syukur insyaallah tahun depan enggak ada impor, tapi kalau impor pun sedikit,” ujarnya.
Pernyataan ini menjadi angin segar di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi beras dalam negeri dan mencapai swasembada pangan. Dengan kerja keras Kementerian Pertanian, harapannya Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor beras, bahkan berpotensi tidak melakukan impor sama sekali.
Namun, Zulhas juga memberikan catatan realistis. Jika pun diperlukan, jumlah beras impor akan ditekan seminimal mungkin. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mendukung produksi lokal dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Produksi dan Cadangan Beras Nasional Diproyeksikan Melimpah Tahun Depan
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), memaparkan proyeksi optimis terkait produksi dan cadangan beras nasional untuk tahun mendatang. Ia menyebutkan bahwa produksi beras dalam negeri pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 32 juta ton. Selain itu, stok cadangan beras dari tahun 2024 diperkirakan masih tersisa sekitar 8 juta ton.
“Dengan produksi sebesar 32 juta ton ditambah cadangan 8 juta ton dari tahun ini, kita punya keyakinan stok beras nasional cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tahun depan,” ungkap Zulhas.
Kombinasi antara hasil produksi baru dan cadangan ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada impor beras. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memperkuat sektor pertanian dalam negeri serta memastikan ketersediaan pangan secara mandiri. Dengan angka tersebut, Indonesia memiliki peluang besar untuk memenuhi kebutuhan beras nasional, bahkan mungkin menghindari impor atau meminimalkan jumlahnya.
Proyeksi ini memberikan optimisme tidak hanya bagi pemerintah, tetapi juga bagi masyarakat, terutama para petani lokal, yang perannya menjadi semakin krusial dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Stok Beras Melimpah, Zulhas Optimistis Pangan Aman Tahun Depan
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyatakan keyakinannya bahwa kebutuhan pangan Indonesia, khususnya beras, akan aman pada tahun 2025. Menurut Zulhas, stok beras nasional terdiri atas cadangan di Bulog sebesar 1,9 juta ton dan stok di masyarakat yang diperkirakan mencapai 6 juta ton. Dengan total stok sekitar 8 juta ton ditambah produksi tahun depan, ia optimistis bahwa impor beras dapat diminimalkan.
“Mudah-mudahan impornya tahun depan, tahun depan mudah-mudahan tidak akan sebanyak tahun 2024,” ujarnya dalam keterangan pers.
Angka Impor Beras 2024: Belajar dari Pengalaman
Sebagai perbandingan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras Indonesia pada Januari hingga Oktober 2024 mencapai 3,48 juta ton. Anggaran yang dikeluarkan untuk memenuhi impor ini mencapai sekitar US$2,1 miliar, atau setara Rp33,3 triliun dengan asumsi kurs Rp15.872 per dolar AS. Angka ini menjadi salah satu yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, memicu pemerintah untuk memperkuat produksi dalam negeri guna menekan ketergantungan pada beras impor.
Target Swasembada Pangan di Bawah Kepemimpinan Prabowo
Presiden Prabowo Subianto telah mencanangkan swasembada pangan dalam empat tahun masa pemerintahannya. Namun, melalui pidatonya di KTT G20, Prabowo menyatakan percepatan target tersebut menjadi tiga tahun. Langkah ini mempertegas komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengurangi beban anggaran negara akibat impor.
Dengan rencana ambisius ini, dukungan terhadap petani lokal dan optimalisasi distribusi pangan menjadi elemen kunci keberhasilan swasembada beras. Sementara itu, cadangan dan produksi beras yang diprediksi melimpah pada tahun depan menjadi landasan optimisme untuk merealisasikan visi besar ini.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.