Ukraina Kehilangan 59 Drone dalam Serangan Malam oleh Rusia
4 mins read

Ukraina Kehilangan 59 Drone dalam Serangan Malam oleh Rusia

Ukraina Kehilangan 59 Drone – Perang antara Rusia dan Ukraina terus menunjukkan intensitas yang semakin meningkat. Pada Minggu malam, 17 November 2024, Rusia berhasil menembak jatuh total 59 pesawat nirawak (drone) Ukraina dalam serangkaian serangan udara. Ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Rusia untuk mengamankan wilayah perbatasannya yang semakin terancam oleh serangan-serangan dari Ukraina.

Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin, 18 November 2024, sebagian besar dari 59 drone tersebut berhasil dihancurkan di tiga wilayah yang berbatasan langsung dengan Ukraina: Bryansk, Kursk, dan Belgorod. Di wilayah Bryansk, yang terletak paling dekat dengan perbatasan Ukraina, pihak Rusia mengklaim telah menembak jatuh 45 drone, sementara di Kursk dan Belgorod, masing-masing tercatat enam dan tiga drone yang berhasil diatasi.

Rusia terus memperkuat pertahanannya di kawasan perbatasan ini, yang telah menjadi titik strategis dalam perang. Serangan drone Ukraina terhadap wilayah-wilayah ini semakin sering terjadi, mendorong pihak Rusia untuk mengadaptasi taktik pertahanan udara yang lebih canggih. Drone sendiri menjadi senjata penting dalam konflik ini, digunakan oleh Ukraina untuk melancarkan serangan terhadap target militer dan infrastruktur di dalam wilayah Rusia.

Dalam konteks ini, serangan malam yang berhasil menembak jatuh 59 drone Ukraina menjadi sorotan penting, menunjukkan bagaimana pertempuran di udara dan teknologi drone semakin mendominasi dinamika perang ini. Para analis militer memperkirakan bahwa penggunaan drone oleh kedua pihak akan semakin intensif, dengan dampak besar terhadap jalannya konflik di masa depan.

Serangan UAV Ukraina Digagalkan: 59 Drone Dihancurkan oleh Pertahanan Udara Rusia

Pada malam sebelumnya, upaya serangan besar yang dilakukan oleh rezim Kyiv menggunakan pesawat nirawak (UAV) terhadap target di wilayah Federasi Rusia berhasil digagalkan. Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa mereka berhasil menghancurkan 59 UAV Ukraina yang berusaha menerobos wilayah udara Rusia. Serangan ini digagalkan berkat kekuatan sistem pertahanan udara Rusia yang semakin canggih, seperti yang dilaporkan oleh AFP pada Senin, 18 November 2024.

Kementerian tersebut menambahkan bahwa keberhasilan dalam menggagalkan serangan ini merupakan bagian dari langkah strategis Rusia untuk mengamankan wilayah perbatasannya yang semakin rentan terhadap ancaman udara. Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan, pihak Rusia menjelaskan bahwa semua 59 UAV Ukraina yang diluncurkan dihancurkan sebelum dapat mencapai sasaran mereka.

Sementara itu, Sergei Sobyanin, Wali Kota Moskwa, melaporkan bahwa salah satu drone yang berhasil dihancurkan jatuh di distrik Ramenskoye. Untungnya, insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa ataupun kerusakan infrastruktur. Namun, tidak jauh dari sana, drone kedua ditemukan di distrik Pavlovo-Possad, yang menjadi target serangan selanjutnya oleh sistem pertahanan Rusia. Moskwa sendiri hampir setiap hari mengumumkan bahwa mereka berhasil menghancurkan UAV Ukraina yang mencoba menyerang ibu kota dan wilayah sekitarnya.

Serangan-serangan menggunakan UAV telah menjadi salah satu modus utama dalam konflik ini, dengan Ukraina terus menggunakan drone untuk menyerang target militer Rusia. Di sisi lain, Rusia terus meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya untuk menanggulangi ancaman tersebut, membuat pertempuran di langit semakin ketat.

Serangan UAV Ukraina: Tanggapan atas Pemboman Infrastruktur Energi oleh Rusia

Meskipun serangan yang terjadi pada malam Senin, 17 November 2024, menandai angka yang lebih tinggi dari biasanya, serangan-serangan serupa yang dilakukan Ukraina terhadap wilayah Rusia biasanya memiliki angka yang lebih rendah. Namun, intensitasnya tetap menunjukkan peningkatan dalam penggunaan pesawat nirawak (UAV) oleh Ukraina untuk menyerang target-target strategis di Rusia. Pada serangan semalam, 59 UAV Ukraina berhasil dihancurkan, namun serangan-serangan dengan jumlah yang lebih kecil sering kali terjadi, terutama dalam beberapa hari terakhir.

Pemerintah Kyiv menyatakan bahwa serangan-serangan ini, yang kerap kali menargetkan infrastruktur energi Rusia, dilakukan sebagai bentuk balasan atas pemboman besar-besaran yang dilakukan oleh Rusia terhadap wilayah Ukraina, termasuk serangan-serangan terhadap pembangkit listrik dan fasilitas energi yang vital. Tindakan ini semakin memperburuk ketegangan yang ada, di mana kedua pihak saling menyerang infrastruktur penting yang mendukung jalannya perang.

Kyiv beralasan bahwa serangan-serangan udara ini merupakan upaya untuk mengurangi kemampuan Rusia dalam melanjutkan operasi militer, sambil menghentikan serangan udara dan pemboman yang terus menimpa Ukraina. Serangan terhadap infrastruktur energi Rusia, meskipun menambah ketegangan, menjadi salah satu strategi dalam perang ini, mengingat pentingnya sektor energi dalam mendukung operasi militer serta kehidupan sehari-hari masyarakat Rusia.

 

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *